STIMULUS DAN REAKSI DALAM PROSES BELAJARKU
Belajar merupakan perubahan perilaku yang relative permanen dan proses dari yang tidak tahu menjadi tahu. Berdasarkan pengalaman belajar kita ketahui bahwa belajar dilakukan secara berulang-ulang dan diperkuat dengan latihan sehingga apa yang dipelajari dapat melekat dalam otak. Belajar yang dilakukan dengan latihan dan secara berulang-ulang akan menimbulkan suatu kerangka pikir(framework) dalam otak yang apabila tidak dilatih secara berulang-ulang maka framework tersebut akan hilang, misalnya ketika sebelumnya di framework kita bahwa suara sirene ambulan berarti ada yang orang yang sakit atau meninggal kita akan berhenti atau membiarkan ambulan lewat lebih dulu, tapi ketika framework sudah tidak ada maka kita tidak akan memperdulikan suara sirene ambulan tersebut. Belajar dapat dilakukan melalui bermacam-macam cara.
Teori belajar Ivan Pavlov adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku kita. Ciri-ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah dengan munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R (stimulus – respon) psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh hadiah atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat hubungan yang erat antara reaksi-reaksi perilaku dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan dengan cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Dalam proses belajar saya juga mengalami hal ini, dimana ketika saya belajar dan saya dapat memenuhi respon yang diinginkan maka akan diberikan reward atau penguatan, misalnya saat saya selalu belajar dan pada saat ujian saya bisa menyelesaikan soal dengan baik, maka reward atau penguatan yang saya dapatkan adalah nilai yang bagus. Begitu juga ketika belajar mata kuliah yang dosennya agak kejam, maka sebelum mata kuliah tersebut berlangsung maka saya harus belajar dan memang benar telah siap untuk masuk kedalam kelas untuk mengikuti kuliah, karena kalau tidak, pada saat ditanya dan tidak bisa menjawab maka saya akan dikeluarkan dari kelas. Jadi sebelum kuliah berlangsung saya sudah harus belajar. Dan ini selalu berlangsung setiap mata kuliah tersebut. Sehingga semakin lama ini akan masuk kedalam framework (kerangka pikir) saya. Dan ketika hanya dengan melihat bukunya tanpa melihat dosennya sudah tergambar banyangan dosen yang membuat saya harus belajar untuk mempersiapkan diri masuk mata kuliah tersebut. Tetapi ketika dosen tersebut ada yang menggantikan maka motivasi untuk belajar akan berkurang.
Belajar juga harus selalu diulang-ulang dan selalu dilatih, karena berdasarkan teori Pavlov belajar itu perlu dilakukan pengulangan dan pelatihan dan diberikan juga penguatan sehingga apa yang sudah didapatkan tidak hilang atau yang disebut dengan extinction atau pelenyapan, dan pelenyapan ini hanya dapat terjadi ketika belajar tidak diikuti dengan penguatan . Seperti yang saya alami saat belajar dikelas apa yang sudah dijelaskan dosen dapat saya pahami dan ketika disuruh mengerjakan latihan juga dapat terselesaikan dan sesampainya dirumah saya tidak membaca dan mengulang lagi, maka ketika besok harinya saya ditanya, saya sudah lupa.
Belajar pengkondisian juga memberikan dampak yang positif dalam belajar, karena dengan adanya sistem belajar dengan konsep classical conditioning kita dapat lebih mudah untuk belajar karena dapat mengetahui bagaimana cara belajar yang efektif, seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa belajar harus selalu dilakukan pengulangan karena dengan adanya pengulangan ingatan kita tentang pelajaran tersebut dapat kita ingat terus dan juga dengan pelatihan.
Daftar Pustaka
1. Hergenhahn. B. R & Olson. Matthew H (2008). Theories of Learning (7th ed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar