Mengembangkan Kreativitas
Teori gagne adalah teori tentang belajar dan pembelajaran yang mengarah pada behavioristik dan kognitif yang disebut dengan eklektik . teori ini juga melihat bagaimana kondisi belajar dan bagaimana meningkatkan system belajar. Jadi belajar juga harus memperhatikan kondisi kita seperti apa sehingga dengan mengetahui bagaimana kondisinya dapat diketahui bagaimana cara meningkatkan agar lebih efektif. ada delapan tahap belajar menurut Gagne.
Ketika pelajaran dimulai dosen akan membuat suatu yang meningkatkan motivasi murid untuk belajar misalnya pada saat mata kuliah PAPS (Pendidikan Anak PraSekolah), ibu Lita akan memulai pelajaran dengan setiap kelompok yang akan presentasi membuat iyel-iyel atau bernyanyi dengan tema anak-anak, dan ini dapat membuat kreatifitas mahasiswa meningkat karena mahasiswa akan berusaha untuk mencari lagu apa yang berhubungan denga teori yang akan dibawakan atau dengan menggunakan gaya-gaya seperti apa. Sehinga para mahasiswa bisa lebih fresh lagi untuk mengikuti kuliah dan lebih termotivasi inilah yang disebut sebagai fase motivasi.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan presentasi, disini mahasiswa mempresentasikan materi dengan berbagai cara, bisa dengan presentasi langsung sesi Tanya jawab atau setelah presentasi selesai semua baru dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Setelah sesi Tanya jawab biasanya dosennya akan menanyakan kembali materi tersebut kepada mahasiswa , apabila salah maka akan dikoreksi dan diperjelas lalu setelah itu menambahkan lagi materi agar mahasiswa lebih mengerti dan lebih memahami materi tersebut. Setelah itu mahasiswa yang sudah mengerti lalu akan menghubungkan dengan informasi-informasi yang sebelumnya sudah diterima dengan informasi baru. Dan tahap ini adalah tahap apprehending dan acquition. Lalu akan menyimpannya kedalam memory, pertama akan masuk kedalam memory jangka pendek lalu diulang-ulang kembali dengan membacanya atau mempraktekkan atau mengaplikasikannya secara langsung sehingga akan tersimpan di LTM (long Term Memory) tahap ini disebut storage.tahap nya belum sampai disini, maka dosen akan memberikan tugas misalnya dengan mengobservasi sekolah maka kami akan kesekolah-sekolah untuk mengobservasi murid-murid ataupun ruangan kelasnya seperti apa dan bagaimana guru tersebut mengajar maka kita perlu merecall atau mengingat kembali informasi yang sudah kita dapatkan dari presentasi atau dosen untuk menyelesaikan tugas observasi tersebut. Apa tahap-tahap yang harus dilakuakan atau bagaimana cara mengobservasi siswa.
Setelah semua dapat dipahami dan sudah bisa menyelesaikan tugas masing-masing maka akan diberikan ujian inilah yang disebut tahap performance, dimana mahasiswa akan diuji, melihat sejauh mana dapat mengerti dan paham akan materi tersebut. Dan kemudia dosen akan memberikan peniaian yang kemudian ini akan menjadi feedback bagi mahasiswa untuk lebih giat atau lebih aktif lagi.
Ada Sembilan instruksi atau yang sering disebut nine instruction dalam pembelajaran.
Event 1: Mendapatkan Perhatian
Peristiwa pertama yang dilakukan dalam instruksi, menggunakan fakta-fakta yang menarik. Misalnya memberikan contoh apakah kalian tahu bagaimana bentuk tulang dinosaurus, ini akan memunculkan rasa tertarik anak dan rasa penasarannya sehingga akan muncul rasa ingin tahu mempelajari informasi tersebut.
Event 2 : Menginformasikan Tujuan Belajar
Dengan memberitahukan tujuan belajar maka dapat mempengaruhi proses informasi dan membantu siswa untuk mengetahui apa yang akan dipelajar. Misalnya dengan memberitahu judul materi itu apa dan tujuan kita mempelajari itu dan apa manfaatnya bagi kita, sehingga siswa dapat lebih mengerti apa maksud dan tujuan materi itu.
Event 3 : Stimulasi untuk Mengingat Pelajaran Awal
Mempersiapkan siswa untuk mengingat pelajaran yang telah dipelajari, dengan menanyakan kembali pada siswa apa yang sudah dia dapatkan atau dengan memberikan tugas atau dengan memberikan kuis. Dan juga mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang telah dipelajari sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswal.
Event 4 : Penyajian Stimulasi
Menampilkan stimulus yang memungkinkan dari apa yang sedang dipelajari, seperti grafik, audio, narasi atau video
Event 5 : Memberikan Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar yang bagaimana atau seperti apa yang diberikan dalam instruksi juga tergantung pada hasil yang diinginkan, namun proses utama yang akan difasilitasi adalah encoding. Seberapa banyak bimbingan belajar yang disediakan untuk memberikan pertanyaan terpisah dan yang tergantung pada beberapa faktor, termasuk kemampuan para siswa, jumlah waktu yang tersedia untuk pengajaran, dan adanya beberapa tujuan belajar. Ketika proses atau pengalaman belajar dan pemecahan masalah harus ditekankan, maka instruktur mungkin menemukan keinginan untuk memberikan bimbingan belajar minimal yang bersifat direktif tinggi.
Event 6 : Eliciting Kinerja
Kegiatan pembelajaran 1 sampai 5 mungkin menjamin pembelajaran yang telah terjadi, yaitu, bahwa apa yang dipelajari telah cukup dikodekan dan disimpan dalam memori jangka panjang. Event 6, kemudian, memungkinkan para siswa untuk mengkonfirmasi hasil belajar mereka - untuk diri mereka sendiri, guru-guru mereka, dan lain-lain. Tujuan dari eliciting kinerja adalah agar para siswa menunjukkan apa yang telah mereka pelajari.
Event 7 : Memberikan Umpan Balik
Setelah menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan, para siswa harus diberikan umpan balik informatif pada kinerja mereka. Jika para siswa tidak benar, maka umpan balik bisa membantu para siswa dalam mendeteksi dan memperbaiki kesalahan mereka. Sebaliknya, ketika para siswa mendapatkan aitem tes yang salah, yang membuat mereka tidak yakin, umpan balik memainkan peranan yang berbeda. Umpan balik, kemudian, harus terdiri dari reteaching atau elaborasi yang diperpanjang pada pengetahuan atau keterampilan yang dimaksud. Jelas, tidaks semua materi yang harus dipelajari terdiri dari jawaban benar dan salah. Umpan balik, kemudian, harus ditujukan agar para siswa dapat menunjukkan bagaimana meningkatkan keterampilan mereka saat ini.
Event 8 : Menilai Kinerja
Ingat bahwa belajar didefinisikan dalam hal perubahan perilaku atau kinerja yang bertahan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, setelah para siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan dan memperbaiki pengetahuan mereka, maka sebaiknya secara formal dinilai.
Event 9 : Meningkatkan Retensi dan Transfer
Walaupun ini adalah event yang terakhir, kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan retensi dan transfer sering dibangun menjadi petunjuk pada fase awal. Sudah disarankan, misalnya, bahwa berbagai contoh dan konteks kondisi belajar sangat penting bagi para siswa untuk dapat mentransfer keterampilan intelektual dengan tepat. Ini kemungkinan besar akan direncanakan selama event 5, memberikan bimbingan belajar. Demikian pula, memfasilitasi jarak retensi dari intelektual dan keterampilan motorik dan dapat
Daftar Pustaka :
1. Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories for Teachers 4th Ed. New York : Harper & Row.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar