Arsip saya

Powered By Blogger

Sabtu, 02 Oktober 2010

Psikologi Belajar 5

Teori belajar Ausubel

Menurut teori Ausubel yang mengatakan bahwa belajar bermakna (meaningful learning), dimana kita belajar dengan proses mengaitkan informasi yang baru yang kita terima dengan konsep-konsep yang relevan dan sudah terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dan belajar menghapal (rote learning) perlu apabila seseorang memperoleh informasi baru dalam dunia pengetahuan yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang ia ketahui sebelumnya. Sebelumnya ketika baru pertama kali masuk Psikologi cara belajar adalah menghapal, dari semester satu sampai semester empat saya lebih mudah menghapal materi dan pada saat ujian pun saya menghapal . informasi yang baru belum pernah saya dapatkan akan saya hapal tetapi saya tidak mengaitkannya ke dalam kognitif saya, hanya sekedar menghapal dan menghapal. Sehingga ketika ditanyakan kembali tentang teori tersebut saya tidak mampu mengucapkannya kembali karena saya sudah tidak mengingatnya. Dan ketika saya msuk semester lima saya mengambil mata kuliah belajar disana saya mendapatkan banyak sekali pengetahuan mengenai cara-cara belajar, dan saya bisa tahu mana yang belajar efektif dan mana yang tidak dan juga saya bisa tahu bagimana sebenarnya cara belajar saya. Dan akirnya saya mengerti bahwa selama ini cara belajar yang saya pakai adalah belajar menghapal tanpa mengaitkannya dengan struktur kognitif sehingga pengetahuan atau informasi yang baru saja di dapatkan akan cepat sekali hilang. Setiap akan ujian saya menghapal, ada kuis juga menghapal bahkan saat presentasi pun saya pernah menghapal, ini terjadi pada waktu pertama sekali masuk ke psikologi kami disuruh presentasi, dan saya sama sekali belum paham bagaimana cara mempresentasikan, dan akhirnya saya hanya menghapal bagian saya dan hasilnya sangat tidak memuaskan karena ketika teman-teman yang lain bertanya saya tidak mampu memjawabnya. Sekarang saya lebih paham bahwa belajar yang lebih baik saya terapkan adalah belajar mengahapal dahulu yaitu menghapal informasi yang baru yang belum pernah saya dapatkan dan setelah itu saya akan menyimpannya kedalam kognitif atau skema saya, sehingga ketika ada informasi lain yang berhubungan dengan informasi yang sudah ada dalam kognitif, saya bisa menghubungkannya sehingga terbentuklah belajar bermakna.

Ausubel juga mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan (discovery learning) lebih bermakna daripada kegiatan belajar penerimaan (reception learning) sehingga dengan ceramah pun asalkan informasinya bermakna bagi siswa apalagi penyajiannya sistematis akan dihasilkan belajar yang baik. Pertama memang saya berpikir ini hampir sama dengan yang ada dipikiran saya, ketika informasi itu menurut saya menarik saya akan mendengarkannya tapi kalau tidak maka saya malas mendengarkannya, padahal sebenarnya apapun harus kita pelajari sehingga kita bisa memiliki banyak pengetahuan dan wawasan kita juga lebih berkembang tidak hanya yang kita lihat saja tetapi baik jauh dari kita, dapat kita tahu informasinya.

Ada langkah- langkah belajar bermakna menurut Ausubel, yaitu :

1. Pengatur awal (advance organizer)

Digunakan untuk membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep yang baru dan lebih tinggi maknanya, sehingga dapat menolong siswa untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam menanamkan pengetahuan baru. Ini misalnya ketika guru menyakan kembali atau menyuruh siswanya untuk mengungkapkan kembali informasi yang sudah dia pahami sehingga dengan begitu siswa dapat mengingat kembali informasi tersebut dan menghubungkannya kembali.

2. Differensiasi progresif

Dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan kolaborasi konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetail, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus. Misalnya seperti belajar psikologi belajar, saya akan diperkenalkan dengan tokohnya dulu lalu dilanjutkan ke teorinya apa-apa saja lalu saya akan menghubungkannya dengan teori dari tokoh yang lain.

3. Belajar superordinate

Proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan kea rah diferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada suatu saat ditemukan hal-hal baru


Daftar Pustaka :

1. Buku Psychology of Learning for Instruction by Marcy P. Driscoll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar