Arsip saya

Powered By Blogger

Rabu, 11 Januari 2012

UAS 2011/2012

7 komentar:

  1. 1.Apa yang dapat anda jelaskan sehungan dengan a function group. Lalu beri penjelasan berkaitan dengan situasi grup anda dalam menyelesaikan tugas observasi.

    BalasHapus
  2. A function group merupakan suatu satuan, dimana satuan dalam sebuah kelompok dalam rangka untuk bimbingan kelompok yang bukan hanya suatu himpunan individu-individu yang karena satu atau alasan lain tergabung bersama melainkan suatu satuan/unit orang yang mempunyai tujuan yang ingin dicapai bersama, berinteraksi dan berkomunikasi secara intensif satu sama lain, pada waktu berkumpul, saling tergantung dalam proses bekerja sama, dan mendapat kepuasan pribadi dari interaksi psikologis dengan seluruh anggota yang tergabung dalam satuan itu. Interaksi yang terjadi di dalamnya pun harus yang bermakna, semakin tinggi gradasi interaksi antara pribadi-pribadi yang tergabung dalam kelompok, semakin besarlah kadar kebersamaan dalam kelompok itu. Gradasi interaksi ini berkaitan dengan besar kecilnya kelompok. Dalam kelompok yang kecil yang terdiri atas tiga sampai enam orang , interaksi akan jauh lebih intensif daripada dalam kelompok yang besar yang terdiri dari 18 orang atau lebih.
    Hal yang saya dapat selama menjadi salah satu bagian dari kelompok dalam penyelesaian tugas observasi, awalnya sebelum kami melakukan observasi ke sekolah kami sempat bingung akan melakukan observasi ke sekolah mana, karena kami kurang berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain, karena disibukkan dengan tugas masing-masing. sampai pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesekolah PUTRI CAHAYA , karena salah satu dari anggota kelompok kami memiliki keluarga yang berkerja disana, walaupun kami agak terlambat dalam mengumpulkan nama-nama sekolah. Di dalam proses pengambilan data sebelumnya kami sudah membagi tugas masing-masing, pertanyaan apa saja yang akan kami tanyakan disana, sebagian ada yang bertanya, mencatat, dan yang mengambil dokumentasi. Setelah selesai mengambil data, lalu kami mengerjakan secara bersama-sama dengan tujuan agar kami bisa dengan segera menyelesaikan tugas kami. Kami membagi tugas masing-masing, di dalam proses mengerjakan tugas ini, kami saling menanyakan satu sama lain apabila ada yang dirasakan kurang, lalu kami berdiskusi sehingga akhirnya kami bisa menyelesaikan tugas observasi ini walaupun interaksi diantara kami tidak begitu intensif. Disini kami saling bekerja sama karena memang kelompok kami adalah kelompok kecil yang terdiri dari lima orang, jadi pembagian tugasnya dapat dengan mudah dilakukan sehingga tidak ada yang bermain-main. Hasil yang kami dapatkan juga cukup memuaskan kelompok kami walaupun masih ada banyak kesalahan dalam penulisan dan pembahasan.

    BalasHapus
  3. 2. Lalu sekarang uraikan dengan detail ; saat diskusi dosen dengan kelompok anda, teori konseling manakah yang dapat digunakan untuk menjelaskan prosesnya? Berikan alasannya juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat diskusi pada hari rabu tanggal 10 Januari 2012, ketika proses diskusi berlangsung, dimana dosen menanyakan kepada kelompok kami mengenai bagaimana proses pengambilan data dan pengerjaan tugas observasi, dan juga menanyakan proses diskusi yang berlangsung termasuk ke dalam teori konseling yang mana.berdasarkan dari teori-teori konseling yang sudah kami pelajari diskusi ini termasuk kedalam teori client center counseling. Client center counseling dalam proses konselingnya fokus pada semua pengalaman nyata dalam bergaul dengan orang lain dan dalam dirinya dibiarkan muncul dan disadari sepenuhnya, sehingga dapat diberi tempat dalam keseluruhan konsep diri artinya fokus pada pengalaman yang dialami individu. sewaktu dilakukan diskusi juga terjadi hal yang seperti ini dimana dosen menanyakan kepada kelompok kami pengelaman mengenai proses dalam mengerjakan tugas observasi, baik dalam pengambilan data maupun dalam pengerjaan tugas, di dalam pngerjaannya kami melakukan dengan membagi tugas masing-masing, setelah itu kami gabungkan dan kami diskusikan kembali.
      Dalam proses pemberian konseling dengan menggunakan teori client center juga proses konselingnya berupaya meminimalisir rasa diri terancam, dan memaksimalkan serta menopang eksplorasi diri. Perubahan perilaku datang melalui pemanfaatan potensi individu untuk menilai pengalamannya, membuatnya untuk memperjelas dan mendapat tilikan perasaan yang mengarah pada pertumbuhan. Dalam diskusi juga kami diberikan masukan oleh oleh dosen agar membuat setiap pengalaman yang didapat menjadi pedoman untuk meningkatkan potensi diri masing-masing, semua teori konseling yang sudah didapatkan diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, sehingga setiap apa yang sudah dipelajari tidak hanya berlalu begitu saja tanpa ada dilakukan aplikasi, tetapi bisa menjadi pegangan setelah kita menjadi seorang yang bisa menjadi seorang konselor.
      Dalam proses ini konseli diharapkan lebih aktif dalam mengungkapkan setiap pengalaman yang dimiliki tetapi bukan berarti konselor perannya bercorak pasif tetapi perannya juga aktif, meskipun konselor tidak memberikan pengarahan seperti pendekatan konseling lainnya. Saat diskusi juga kamilah yang lebih banyak berbicara dalam menceritakan pengalaman kami dan dosen lebih banyak mendengarkan.

      Hapus
  4. 3. Sekarang, anggaplah diri anda seorang konselor pendidikan tinggi. Lepaskan atribut anda sebagai anggota kelompok. Apakah yang anda lakukan pada kelompok anda? (gunakan minimal 2 pembahasan teori).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teori konseling kelompok yang akan digunakan dalam proses konseling adalah teori konseling behavioristik, teori Rational-Emotive Therapy dan teori konseling Trait-factor .
      Pertama, Konseling behavioristik diharapkan menghasilkan perubahan yang nyata dalam perilaku konseli. Perubahan dalam perilaku itu harus diusahakan melalui suatu proses belajar atau belajar kembali, yang berlangsung selama proses konseling untuk mengahasilkan perubahan dalam perilaku nyata. Sehingga dikatakan bahwa proses konseling ini berpusat pada usaha membantu dan kesediaan dibantu untuk belajar perilaku baru dan dengan demikian mengatasi berbagai macam permasalahan. Dalam proses konseling awalnya akan membangun hubungan antarpribadi dengan kelompok agar dalam proses konseling berlangsung kelompok dapat merasa nyaman dan mampu berinteraksi secara terbuka sehingga permasalahan yang dihadapi kelompok dapat dicari penyelesaiannya. Dalam proses konseling dicari terlebih dahulu masalah apa yang terjadi dalam kelompok, misalnya di dalam kelompok tidak ada komunikasi diantara mereka saat mengerjakan tugas kelompok, tidak ada saling bekerjasama dan pembagian tugas, sehingga kelompok mendapat nilai yang kurang bagus. Jadi hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mencari tahu bagaimana selama ini cara belajar kelompok, apakah sudah efektif atau tidak, lalu dilakukan konseling dengan tujuan untuk mengubah cara belajar kelompok. Jadi tujuan konselor ialah untuk membantu konseli /kelompok untuk mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi sekarang, dengan mengembangkan suatu cara bertingkah laku yang lebih sesuai.
      Kedua, Teori konseling Rational-Emotive Therapy yaitu konseling yang menekankan kebersamaan dan interaksi antaraberpikir dengan akal sehat, berperasaan, dan berperilaku serta menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam dalam cara berpikir dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku. Sebagai seorang konselor harus berusaha untuk membantu kelompok tanpa menuntut mereka harus melakukan pekerjaan yang benar dan menghukum ketika mereka salah, memahami bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan, mampu untuk mengubah pikiran mereka dengan melakukan diskusi seperti menanyakan kepada kelompok apakah mereka sudah paham dengan pelajaran yang sudah mereka dapatkan atau apakah cara belajar yang mereka gunakan sudah efektif atau tidak dengan menyuruh mereka untuk memikirkan dan mengkoreksi diri mereka masing-masing. Dalam proses ini sebagai konselor pendidikan harus menunjukkan sikap penerimaan, pemahaman, dan penghargaan sejauh yang diperlukan untuk menciptakan suasana komunikasi antarpribadi yang memuaskan.
      Ketiga, Teori konseling trait-factor yang menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi atau bidang pekerjaan. Dalam proses konseling konselor secara sadar mengadakan strukturalisasi dalam proses konseling dan berusaha mempengaruhi arah perkembangan konseli demi kebaikan konseli sendiri. Misalnya saja konseli bingung akan melamar pekerjaan apa setelah tamat, maka ada tiga langkah yang akan dilalui yaitu yang pertama konseli harus memahami dirinya dengan jelas mengenai kemampuan otak, bakat, minat, kelebihan dan kelemahan, dan cirri-ciri lainnya. Kedua memahami persyaratan apa saja yang dibutuhkan untuk dapat mencapai sukses dalam bidang pekerjaan. Ketiga mampu berpikir secara rasional. Konselor harus dapat mempengaruhi arah perkembangan konseli dan membantu konseli untuk menemukan arah perkembangan dirinya sendiri.

      Hapus