A. Tujuan Pemberian Informasi dan Tipe-Tipe Informasi
1. Tujuan Pemberian Informasi
Tujuan pemberian informasi dilakukan untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang perkembangan pribadi – sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
2. Tipe-tipe Informasi
Ada tiga tipe dasar yang disajikan kepada siswa sebagai informasi yang biasanya dibedakan, yaitu :
a. informasi tentang pendidikan sekolah yang mencakup semua data mengenai variasi program pendidikan sekolah dan pendidikan prajabatan dari berbagai jenis, mulai dari semua prasyarat penerimaan sampai dengan bekal yang dimiliki pada waktu tamat.
b. Informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, level pekerjaan, mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai system klasifikasi jabatan .
c. Informasi tentang proses perkembangan manusia muda serta pemahaman terhadap sesama manusia mencakup semua data dan fakta mengenai tahap-tahap perkembangan serta lingkungan hidup fisik dan psikologis dan hubungan timbal balik antara perkembangan kepribadian dan pergaulan social di lingkungan masyarakat.
B. Pengumpulan Bahan Informasi
1. Bentuk-bentuk dan sumber-sumber Bahan Informasi
Bentuk konkret bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu :
- Lisan
- Tertulis
- Audiovisual
- Disket program computer
Bahan informasi harus sesuai dengan criteria :
a. Bahan informasi harus akurat dan tepat, yaitu menggambarkan keadaan yang nyata dan konkret pada saat bahan itu disusun
b. Bahan informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikan, sehingga pihak pemakai mudah menangkapnya.
c. Bahan informasi harus relevan bagi siswa di jenjang pendidikan tertentu, mengingat kebutuhan pada fase perkembangan tertentu.
d. Bahan informasi harus disajikan secara menarik, sehingga menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan mengolahnya.
e. Bahan informasi yang disajikan oleh orang perorangan harus bebas dari segala factor subjektif yang mengaburkan ketepatan dan kebenaran dari informasi itu
f. Bahan informasi harus berguna dan bermanfaat bagi kalangan siswa di jenjang pendidikan menengah.
C. Penggunaan Informasi untuk Keperluan Bimbingan
Penggunaan informasi untuk keperluan bimbingan akan ditinjau dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan individual dan pelayanan bimbingan kelompok.
1. Dalam Pelayanan Individual
Dilakukan dalam wawancara konseling. Selama proses konseling, konselor akan memberikan informasi kepada konseli untuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian atas masalah yang dihadapinya dan tidak menempatkan konselor dalam posisi sebagai orang yang serba tahu dan harus dituruti (authoritarian role). Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh konselor dalam menyampaikan informasi :
- Pemberian informasi berbeda dengan pemberian nasihat atau saran
- Informasi harus sesuai dengan kenyataan dan disajikan secara objektif, yaitu bebas dari prasangka dan segala kesan pribadi.
- Informasi jabatan tidak hanya mencakup jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat tetapi juga berbagai tingkatan atau gradasi dalam posisi dalam lingkup jabatan.
2. Dalam Pelayanan Kelompok
Data dan fakta tentang dunia pekerjaan, dunia pendidikan serta proses perkembangan orang muda kerap juga diinformasikan kepada kelompok siswa. Keuntungan pemberian informasi secara kelompok adalah menghemat waktu dan tenaga dibandingkan dengan pemberian informasi secara individual, menciptakan kesempatan bagi semua siswa untuk berinteraksi dengan tenaga bimbingan yangt memungkinkan siswa lebih berkeinginan untuk membicarakan perencanaan masa depan atau permasalahan pribadi-sosial dalam wawancara konseling, menyadarkan siswa bahwa kenyataan yang sama juga dihadapi oleh teman-temannya sehingga mereka terdorong untuk berusaha menghadapi kenyataan itu bersama-sama dan saling mendiskusikannya.
Kelemahan pemberian informasi secara kelompok ialah kebutuhan individual masing-masing siswa akan informasi yang lebih spesifik tidak dapat sepenuhnya dilayani, informasi yang disampaikan tidak akan dapat terlalu mendalam dan lengkap karena tingkat kedalaman dan kelengkapan yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa dalam kelompok tidak sama sehingga informasi yang disampaikan diselaraskan dengan kebutuhan rata-rata dalam kelompok, tidak semua siswa akan sama-sama tertarik dan melibatkan diri karena daya tangkap, minat dan tingkat kedewasaan berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar