PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH
Program bimbingan yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran.
Pola-pola dasar Pelaksanaan Bimbingan
Pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan di sekolah adalah suatu asas pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan di sekolah dengan mempertimbangkan kegiatan-kegiatan bimbingan yang akan diadakan, dilaksanakan oleh siapa dan diberikan kepada siapa. Pola-pola bimbingan dibagi dalam pola dasar sebagai berikut :
1. Pola generalis
2. Pola spesialis
3. Pola kurikuler
4. Pola relasi-relasi manusia
Jenis-jenis Bimbingan
1. Bentuk – bentuk Bimbingan
- Bimbingan individual
- Bimbingan kelompok
2. Sifat-sifat Bimbingan
- Bimbingan perseveratif
- Bimbingan preventif
- Bimbingan korektif
- Bimbingan pemeliharaan
3. Ragam – ragam bimbingan
- Bimbingan karir
- Bimbingan akademik
- Bimbingan pribadi-sosial
Perencanaan Program Bimbingan
1. Komponen – komponen dalam Program Bimbingan
a. Pengumpulan data (Appraisal)
b. Pemberian informasi (information)
c. Penempatan (placement)
d. Konseling (counseling)
e. Konsultasi (consultation)
f. Evaluasi Program (evaluation)
2. Perencanaan kegiatan-kegiatan Bimbingan
a. Persiapan program bimbingan
b. Pengumpulan data
c. Pemberian informasi
d. Penempatan
e. Konseling
f. Konsultasi
g. Evaluasi program bimbingan
h. Pertemuan staf bimbingan
i. Hubungan dengan instansi pendidikan masyarakat.
Program Bimbingan di Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah
1. Taman Kanak-kanak (TK)
Tujuan : Kurikulum Taman Kanak-kanak, 1976 dan 1986
Kebutuhan : Kebutuhan jasmani, primer dan kebutuhan psikologis
Pola dasar : Pola generalis
Komp bimb : Konsultasi
Btk bimb : Bimbingan kelompok
Tenaga personil : Guru kelas
2. Sekolah Dasar (SD)
Tujuan : UUSPN Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 28 Tahun 1990
Kebutuhan : Kasih sayang dan Perhatian
Pola dasar : Pola generalis
Komp Bimb : Pengumpulan data, pemberian informasi dan konsultasi
Btk Bimb : Bimbingan kelompok
Tenaga Personil : Guru kelas
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Tujuan : UUSPN, Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 28 Tahun 1990
Kebutuhan : Psikologis
Pola dasar : Tergantung lokasi lembaga sekolah
Komp Bimb : Semua komponen layanan harus mendapat perhatian yang seimbang
Btk Bimb : Bimbingan kelompok dan dilanjutkan ke Bimbingan individual
Tenaga personil: Tergantung pola dasar yang dipegang
4. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
Tujuan : UUSPN Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 29 tahun 1990
Kebutuhan : Psikologis
Pola dasar : Tergantung lokasi lembaga sekolah
Komp Bimb : Semua komponen layanan harus mendapat perhatian yang seimbang
Btk Bimb : Bimbingan Kelompok dan bimbingan Individual
Tenaga personil : Tergantung pola dasar yang dipegang
5. Perguruan Tinggi
Tujuan : UUSPN, Pasal 16, PP Nomor 30 Tahun 1990
Kebutuhan : Psikologis
Pola dasar : Kombinasi antara generalis, spesialis dan relasi-relasi manusia
Komp Bimb : Sepanjang masa studi
Btk Bimb : Tergantung Layanan Bimbingan yang diberikan
Tenaga Personil: Tergantung
Daftar Pustakan
Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar