Arsip saya

Powered By Blogger

Senin, 24 Oktober 2011

Layanan Informasi dan harapan

Layanan Informasi

1. Tujuan pemberian informasi salah satunya adalah membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, perkembangan pribadi-sosial. Dari tujuan ini menurut saya sudah dipenuhi dan sudah cukup baik. Mahasiswa diberikan pengetahuan pada saat perkuliahan berlangsung baik melalui ceramah maupun diskusi, juga dibekali dengan diberikannya tes untuk menentukan karir yang sesuai dengan minat dan bakat kita dan ini di dapatkan pada mata kuliah TIMB, dimana kami diberikan tes untuk melihat pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat sehingga kami dapat mengetahui pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dalam bimbingan dengan dosen PA juga diberikan bimbingan untuk meningkatkan prestasi dab juga masalah-masalah yang dihadapi selama perkuliahan dan bagaimana penyelesaiaannya.

2. Informasi tentang pendidikan dari fakultas sudah cukup terpenuhi dengan membagikan kepada mahasiswa buku panduan yang berisi mengenai fakultas, mata kuliah yang ditawarkan sehingga dapat diketahui mana mata kuliah yang wajib dan pilihan. Sehingga mahasiswa dapat dengan mudah untuk memutuskan mata kuliah apa yang akan diambil sebelum dilakukan bimbingan ke dosen PA

3. Information use à pemberian informasi melalui website “satukan hati untuk psikologi” sudah cukup efektif, karena melalui informasi yang diberikan mahasiswa dapat melihat informasi yang up to date, mengenai beasiswa yang ditawarkan dan juga dapat memberikan informasi lowongan kerja pada para alumni.

4. Pengumpulan bahan informasi melalui cara lisan dengan cara dosen memberikan ceramah pada saat pekuliahan berlangsung, juga dilakukan dengan Tanya jawab antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat menjadi lebih aktif dalam kelas

5. Akumulasi dan pengelolaan bahan informasi kurang memenuhi karena terkadang jurnal atau skripsi yang ada di perpustakaan tidak diberikan untuk dipinjam oleh mahasiswa

Harapan :

1. Di dalam pemberian informasi diharapkan tidak hanya diberikan di website tetapi juga di madding karena sebagian mahasiswa masih ada yang belum memiliki fasilitas seperti laptop yang memudahkan untuk mengakses informasi

2. Buku-buku yang ada diperpustakaan ditambah lagi

3. Di dalam pemberian bimbingan diharapka dosen PA lebih menanyakan lagi kendala-kendala yang dihadapi dalam perkuliahan dan memberikan solusi

4. System informasi yang ada dapat digunakan oleh seluruh mahasiswa

5. Buku panduan psikologi diberikan setiap tahunnya.

RESUME BAB VI

LAYANAN BIMBINGAN “PENGUMPULAN DATA”

Dalam layanan Pengumpulan data di jenjang pendidikan menengah pada umumnya dibutuhkan data tentang masing-masing peserta dalam aspek-aspek sebagai berikut :

1. Latar belakang keluarga

2. Riwayat sekolah

3. Taraf prestasi

4. Taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik

5. Bakat khusus

6. Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu

7. Pengalaman di luar sekolah

8. Ciri-ciri kepribadian

9. Kehatan jasmani

Alat – alat tes

1. Aspek – aspek testing yang relevan

Alat – alat tes akan digunakan dengan tujuan tertentu. Keempat tujuan yang pokok adalah sebagai berikut :

a. Untuk meramalkan atau memperkirakan

b. Untuk mengadakan seleksi

c. Untuk mengadakan klasifikasi

d. Untuk mengadakan evaluasi

2. Pembagian Alat-alat Tes Menurut Isi

Pembagian alat-alat tes menurut aspek isi adalah sebagai berikut :

a. Tes Hasil belajar (achievement test)

b. Tes kemampuan intelektual

c. Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus

d. Tes minat

e. Tes perkembangan vokasional

f. Tes kepribadian

3. Program testing dan Penggunaan hasil testing

Alat-alat Nontes

1. Angket tertulis

Berisi sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga.

2. Wawancara Informasi

Alat pengumpul data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan

3. Otobiografi

Karangan yang ditulis oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang

4. Anekdota

Laporan singkat tentang perilaku seseorang siswa dan memuat deskripsi objektif tentang tingkah laku siswa pada saat tertentu

5. Skala Penilaian

Sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir atau item

6. Sosiometri

Suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan social dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang (10-50 orang) berdasarkan preferensi antara anggota kelompok satu sama lain.

7. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah bertujuan untuk lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari-hari, bila informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau wawancara informasi.

8. Kartu pribadi

Aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang seseorang.

9. Studi kasus

Metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seorang siswa secara lengkap dan mendalam dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.

Daftar Pustaka

Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

RESUME BAB IV

TENAGA BIMBINGAN DI SEKOLAH

Personil bimbingan yang terlibat dalam pelayanan bimbingan, antara lain konselor sekolah, guru konselor, guru wali kelas, dosen-wali, kepala sekolah, psikolog sekolah, psikolog dan psikiater dan sekarang sudah terlibat di dalamnya antara lain penyuluh pendidikan, petugas administrasi, orangtua siswa, pejabat dan tokoh masyarakat, .

Tanggung jawab jajaran tenaga bimbingan sangat bergantung pada taraf keterlibatan dan sifat tugas mereka dalam rangka pelayanan bimbingan, dibedakan antara tiga kelompok personil bimbingan , yaitu

1. Tenaga bimbingan utama yaitu konselor sekolah, tenaga paraprofessional dan guru.

2. Tenaga administrasi bimbingan atau yang memegang suatu fungsi pimpinan

3. Tenaga yang menunjang

Klasifikasi Personil Bimbingan

Taraf keahlian dalam menangani pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan sekolah pada umumnya sekaligus menyatakan taraf keterlibatan dalam pelayanan bimbingan.

(a) Konselor sekolah, yaitu tenaga professional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan (full-time guidance counselor)

(b) Guru-pembimbing atau guru-konselor, yaitu seorang guru yang di samping mengajar di salah satu bidang studi, terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan, termasuk layanan konseling.

(c) Guru yaitu tenaga pengajar yang melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan. Perlu dibedakan antara guru kelas dan guru bidang studi.

(d) Sumber tenaga penunjang, yaitu tenaga spesialis seperti psikolog klinis, psikiater, ahli psikometrik dan dokter; tenaga pembantu administrative/tata usaha; tenaga narasumber seperti tokoh masyarakat dan orangtua tertentu untuk bimbingan karier; tenaga paraprofessional seperti tokoh mahasiswa di perguruan tinggi untuk peer counseling.

Pendidikan Konselor Sekolah

1. Pendidikan Akademik

Program pendidikan konselor meliputi bidang studi sebagai berikut :

- Dasar teoritis konseling

- Praktikum dalam wawancara konseling

- Dasar perkembangan manusia

- Prosedur kerja kelompok

- Penghimpunan dan pengolahan data

- Perkembangan dan informasi karir

- Penelitian dan landasan sosial-kultural

2. Perkembangan Kepribadian

Kepribadian seorang konselor berkaitan erat dengan efektifitas dalam pemberian bimbingan karena sebagian waktu konselor sekolah dicurahkan dalam layanan bimbingan. Sehingga seorang konselor sekolah perlu mengenal diri sendiri, memahami orang lain, mampu berkomunikasi dengan orang lain,.

Tantangan – Tantangan yang Dihadapi oleh Konselor Sekolah

1. Di Amerika Serikat, tantangan yang biasanya ditemukan adalah mengenai tugas dan peranan tenaga bimbingan serta berbagai konflik yang timbul mengenai peranannya dalam sekolah.

2. Keadaan di Indonesia

Tantangan dan kesulitan yang sering dihadapi oleh konselor sekolah berasal dari diri konselor sendiri, pimipinan sekolah, staff guru, para siswa, orangtua, suasana disekolah dan keadaan dunia pendidikan, berwawasan luas, berpikir kreatif dan bertindak tepat

Daftar pustaka

Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

RESUME BAB III

PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH

Program bimbingan yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran.

Pola-pola dasar Pelaksanaan Bimbingan

Pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan di sekolah adalah suatu asas pokok untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan di sekolah dengan mempertimbangkan kegiatan-kegiatan bimbingan yang akan diadakan, dilaksanakan oleh siapa dan diberikan kepada siapa. Pola-pola bimbingan dibagi dalam pola dasar sebagai berikut :

1. Pola generalis

2. Pola spesialis

3. Pola kurikuler

4. Pola relasi-relasi manusia

Jenis-jenis Bimbingan

1. Bentuk – bentuk Bimbingan

- Bimbingan individual

- Bimbingan kelompok

2. Sifat-sifat Bimbingan

- Bimbingan perseveratif

- Bimbingan preventif

- Bimbingan korektif

- Bimbingan pemeliharaan

3. Ragam – ragam bimbingan

- Bimbingan karir

- Bimbingan akademik

- Bimbingan pribadi-sosial

Perencanaan Program Bimbingan

1. Komponen – komponen dalam Program Bimbingan

a. Pengumpulan data (Appraisal)

b. Pemberian informasi (information)

c. Penempatan (placement)

d. Konseling (counseling)

e. Konsultasi (consultation)

f. Evaluasi Program (evaluation)

2. Perencanaan kegiatan-kegiatan Bimbingan

a. Persiapan program bimbingan

b. Pengumpulan data

c. Pemberian informasi

d. Penempatan

e. Konseling

f. Konsultasi

g. Evaluasi program bimbingan

h. Pertemuan staf bimbingan

i. Hubungan dengan instansi pendidikan masyarakat.

Program Bimbingan di Berbagai Tahap Pendidikan Sekolah

1. Taman Kanak-kanak (TK)

Tujuan : Kurikulum Taman Kanak-kanak, 1976 dan 1986

Kebutuhan : Kebutuhan jasmani, primer dan kebutuhan psikologis

Pola dasar : Pola generalis

Komp bimb : Konsultasi

Btk bimb : Bimbingan kelompok

Tenaga personil : Guru kelas

2. Sekolah Dasar (SD)

Tujuan : UUSPN Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 28 Tahun 1990

Kebutuhan : Kasih sayang dan Perhatian

Pola dasar : Pola generalis

Komp Bimb : Pengumpulan data, pemberian informasi dan konsultasi

Btk Bimb : Bimbingan kelompok

Tenaga Personil : Guru kelas

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)

Tujuan : UUSPN, Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 28 Tahun 1990

Kebutuhan : Psikologis

Pola dasar : Tergantung lokasi lembaga sekolah

Komp Bimb : Semua komponen layanan harus mendapat perhatian yang seimbang

Btk Bimb : Bimbingan kelompok dan dilanjutkan ke Bimbingan individual

Tenaga personil: Tergantung pola dasar yang dipegang

4. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

Tujuan : UUSPN Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP Nomor 29 tahun 1990

Kebutuhan : Psikologis

Pola dasar : Tergantung lokasi lembaga sekolah

Komp Bimb : Semua komponen layanan harus mendapat perhatian yang seimbang

Btk Bimb : Bimbingan Kelompok dan bimbingan Individual

Tenaga personil : Tergantung pola dasar yang dipegang

5. Perguruan Tinggi

Tujuan : UUSPN, Pasal 16, PP Nomor 30 Tahun 1990

Kebutuhan : Psikologis

Pola dasar : Kombinasi antara generalis, spesialis dan relasi-relasi manusia

Komp Bimb : Sepanjang masa studi

Btk Bimb : Tergantung Layanan Bimbingan yang diberikan

Tenaga Personil: Tergantung

Daftar Pustakan

Winkel, W.S. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi